Arena yang digunakan terdiri dari 4 lintasan. Tipe arena ini menjadi ciri khas, lain daripada yang lain, karena dalam satu waktu mengadu 4 robot sekaligus. Arena berukuran 8 x 7 meter ini menambah tingkat kesulitan di mana penggunaan bateray lebih banyak. Sehingga peserta harus mengoptimalisasi penggunaan daya pada robot masing-masing agar tetap mampu bertanding.
Sampai hari terakhir pendaftaran, terdapat 87 tim dari berbagai perguruan tinggi dan SMA, seperti ITB, ITS, Politeknik Negeri Jakarta, SMA 9 Yogyakarta, & SMA 1 Ngaglik Sleman. Para peserta ini harus terlebih dahulu melalui kualifikasi untuk menentukan tim mana saja yang melaju ke babak 64 besar. Kualifikasi dilakukan sebanyak 2 kali bertanding, dengan nilai dari kedua race diakumulasikan. Dari babak 64 besar, dengan sistem gugur terpilihlah 16 besar tim untuk bertarung di babak selanjutnya. 16 tim ini memperebutkan 4 tempat di final untuk menentukan juara 1, 2, dan 3.
Selain itu, perlombaan ini menggunakan sistem poin, di mana peringkat pertama sampai 4 pada setiap pertandingan diberi poin yang berbeda. Peserta dengan poin terbanyak lolos ke babak berikutnya. Setiap peserta mendapat minimal 2 kali hak bertanding.
Sampai hari terakhir pendaftaran, terdapat 87 tim dari berbagai perguruan tinggi dan SMA, seperti ITB, ITS, Politeknik Negeri Jakarta, SMA 9 Yogyakarta, & SMA 1 Ngaglik Sleman. Para peserta ini harus terlebih dahulu melalui kualifikasi untuk menentukan tim mana saja yang melaju ke babak 64 besar. Kualifikasi dilakukan sebanyak 2 kali bertanding, dengan nilai dari kedua race diakumulasikan. Dari babak 64 besar, dengan sistem gugur terpilihlah 16 besar tim untuk bertarung di babak selanjutnya. 16 tim ini memperebutkan 4 tempat di final untuk menentukan juara 1, 2, dan 3.
wah om, fotonya mbak Yanti kok ga ada?
BalasHapushehehe